Friday, December 14, 2007

C R E A T E Y O U R `P O S I T I V E C O N D I T I O N I N G

Free Web Counter


C R E A T E Y O U R `P O S I T I V E C O N D I T I O N I N G'

"Joy, fun, or happiness are just the results of mind conditioning
already anchored in us. Create a new one that could push us to the
maximum performance"
- Sonny Vinn -

Bagi sebagian besar orang, membicarakan tentang `dunia lain' terasa
tabu, bahkan bisa menyebabkan bulu roma berdiri. Saya sendiri punya
seorang rekan yang lumayan penakut, dimana biasanya setelah menonton
film horor, jadi tidak berani untuk masuk ke kamarnya sendiri yang
gelap. Di lain peristiwa, ketika ada orang yang kebetulan membawa
makanan lewat di depan anda, bisa jadi air liur mengalir keluar lebih
banyak di dalam mulut anda, dan bisa saja tiba-2 perut terasa lapar.
Apa yang sebenarnya terjadi di dalam 2 contoh peristiwa tersebut ? Itu
adalah suatu `pengkondisian'

, yang oleh dunia psikologi sering disebut
dengan istilah Anchoring, atau sering dipopulerkan oleh Anthony
Robbins dengan "Neuro Associate Conditioning" – NAC.

Pengkondisian atau conditioning adalah suatu keadaan dimana emosi
kita akan berubah dengan seketika saat ada suatu stimulus yang masuk
ke dalam pikiran kita. Seperti contoh diatas, dalam kondisi normal,
lalu misalnya kita membicarakan tentang `dunia lain', tentang hal-hal
yang menyeramkan, maka otomatis stimulus ini bukan saja akan diterima
sebagai informasi biasa, tapi juga masuk ke dalam memory kita.
Informasi ini di dalam memory akan diolah sedemikian rupa, sehingga
apabila memang di dalam pikiran kita sudah tersimpan data bahwa `dunia
lain' berarti menyeramkan, maka pikiran kita akan mengirimkan sinyal-2
tertentu ke perasaan kita, sehingga kita menjadi takut. Sehingga
dapat dikatakan disini bahwa sebenarnya rasa takut seseorang terhadap
sesuatu hal, adalah hasil proses `pengingatan' kita akan suatu
peristiwa, dan berakhir dengan berubahnya emosi kita sesuai dengan
bagaimana ingatan kita diprogram pada awalnya.

Proses `pemrograman' conditioning seseorang biasanya terjadi pada
saat seseorang kecil hingga mencapai tingkat `kematangan' pada usia
17-18 tahun. Proses ini banyak sekali dipengaruhi oleh orang tua,
teman, dan lingkungan tempat seseorang bertumbuh. Diatas usia 18
tahun, sebenarnya hampir semua tingkah laku dan sikap kita, merupakan
bentuk pengulangan dari conditioning yang telah ditanamkan sebelumnya.
Jadi, apabila seseorang takut terhadap gelap misalnya, sebenarnya yang
terjadi adalah, orang tersebut pada waktu proses pertumbuhan hingga
usia 18 tahun, mungkin banyak menerima input negatif tentang gelap,
baik dari lingkungan maupun keluarganya secara terus menerus ;
sehingga akhirnya orang tsb menerimanya sebagai suatu pengkondisian
yang normal bagi dirinya.

Berita baiknya adalah, walaupun dikatakan bahwa pengkondisian
mencapai puncaknya pada saat kita berusia 17-18 tahun, ternyata
pengkondisian kita masih bisa diubah. Bahkan, kita pun masih bisa
menciptakan `conditioning' baru untuk hal-hal yang memang belum pernah
kita alami sebelumnya. Ada beberapa hal yang harus dilakukan, untuk
mengubah `conditioning' kita, yaitu :

1. Kita SADAR bahwa kita mempunyai `conditioning' yang merugikan
kita

2. Kita punya keinginan untuk MERUBAHNYA

3. Mulai MENGHANCURKAN `conditioning' yang lama dengan cara
melakukan afirmasi. Misalnya, kita takut gelap, maka pada saat
gelap, cobalah justru MEMAKSA diri masuk ke ruangan gelap tsb,
dan mengatakan "Saya berani di dalam gelap, saya berani di
dalam gelap" berkali-kali

4. Apabila kita merasa kesulitan melakukan yang nomor tiga
diatas, ada baiknya minta bantuan dari orang lain sehingga ada
dorongan yang lebih kuat dari luar

5. Lakukan berulang-ulang langkah-2 diatas hingga akhirnya
`conditioning' kita mulai berubah menjadi lebih positif,
menjadi lebih baik.

Untuk conditioning yang memang belum pernah ada sebelumnya
justru lebih mudah, karena kita tidak perlu mengubah dari yang lama ke
yang baru. Justru disinilah kita bisa menciptakan `conditioning' baru
yang positf, yang bisa mendorong kita untuk mencapai prestasi puncak.
Namun tetap harus dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya menjadi
sebuah kebiasaan, sebuah `conditioning' akan akan membantu kita menuju
sukses lebih cepat

Sukses untuk anda !

SONNY VINN
Motivational Speaker, Penulis Buku

BANGGA

Free Web Counter

Lembang Alam
BANGGA

Betapa bangganya saya

Terlahir sebagai orang Minang

Bahkan lahir di kota sejuk di negeri yang elok itu

Negeri yang indah permai sungguhan itu

Negeri yang dari dulu bahkan sampai sekarang kini nangko

Masih seelok itu jua

Masih sebertuah itu jua

Negeri tempat terjadinya perang Paderi itu lho

Perang yang diprakarsai ulama-ulama yang ingin menegakkan syariat Islam

Semurni-murninya di Ranah Minang

Agar tak ada lagi kehidupan parewa

Agar tak ada lagi hampok dan tuak

Agar tak ada lagi sabuang ayam

Agar tak ada lagi kemusyrikan

Namun rupanya Allah Rabbul ʽalamiin berkehendak lain

Ulama-ulama yang teguh hati itu dikalahkan orang-orang kafir penjajah

Maka jadilah Ranah Minang termasuk bagian tanah jajahan

Tak sempat habis kehidupan parewa

Tak sempat habis hampok dan tuak

Tak sempat habis sabuang ayam

Tak sempat habis kemusyrikan

Bangga saya terhadap Minang masih begitu juga

Minang yang sarat dengan nilai-nilai lebih

Yang pernah melahirkan orang-orang cerdik pandai

Dari dulu bahkan sampai sekarang

Meski yang parewa tetap juga parewa seperti dulu

Meski yang bahampok masih juga bahampok seperti dulu

Entahlah kalau yang manyabuang ayam

Entahlah kalau yang musyrik

Saya tidak ingin menghitung-hitung

Orang-orang santiang yang pernah lahir di Minang sejak dulu sampai kini

Biarlah orang lain saja yang menghitung

Saya tidak ingin ikut-ikut berbangga-bangga karena orang-orang Minang yang santiang-santiang itu

Saya tidak mau merasa bertuah karena orang santiang yang manapun karena memang saya tidak ada urusan dengan mereka

Karena saya adalah saya, mereka adalah mereka

Dan kalau saya bangga jadi orang Minang bukanlah karena orang-orang santiang banyak di Minang

Saya hanya bangga jadi salah satu putera Minang, hanya itu

Saya bangga jadi orang Minang meskipun lebih separuh umur saya saya rentang di rantau di luar Minangkabau

Saya bangga, bukan sombong, waktu sejawat saya sejak dulu sampai sekarang mengenal saya ʽ oh bapak yang orang Padang ituʼ

Saya bangga, bukan sombong, waktu tetangga saya sejak dulu sampai sekarang mengenal saya ʽoh bapak yang orang Padang ituʼ

Saya bangga, bukan sombong, waktu jemaah mesjid dekat rumah saya sejak dulu sampai sekarang mengatakan ʽ beliau inikan orang Padangʼ

Tidak sedikitpun saya dirugikan karena ke Padangan Minang saya dan tidak ingin saya merugikan orang lain karena ke Minangan Padang saya

Saya bersyukur terlahir sebagai seorang Muslim

Saya bersyukur berada di lingkungan orang yang beriman kepada Allah azza wa jalla

Dan beriman kepada datangnya hari pembalasan

Saya merasakan inilah yang seindah-indahnya nikmat Allah

Dan saya bersyukur saya beriman dengan agama YANG LURUS ini

Agama yang telah, sedang dan akan membawa manusia yang mana saja asal dia mau, dari kegelapan ke pada terangnya Nur Illahi

Yang menjanjikan balasan kebajikan bagi setiap kebajikan yang disemai, nanti di sana

Yang mengancam balasan kesengsaraan bagi setiap kejahatan yang disemai, nanti di sana

Saya benar-benar yakin akan pembalasan itu

Sehingga saya tidak berani berolok-olok

Biarlah orang lain saja yang berolok-olok

Islam telah dengan nyata mencontohkan bahwa ianya adalah rahmatan lil ʽalamin

Sarat dengan bimbingan dan petunjuk

Selama setiap individu mau menjadikan ajarannya sebagai pedoman

Tidak ada sedikitpun alasan untuk mengatakan bahwa Islam membawa kepada kehancuran

Jelas tidak

Atau membawa kepada keterbelakangan

Jelas tidak

Atau membawa kepada kerugian

Jelas tidak

Namun masih banyak saja makhluk-makhluk ciptaan Allah bahkan yang mengaku Muslim yang tidak yakin dengan Islam

Tidak yakin dengan kebenaran yang disampaikan Islam

Bahkan berusaha mengecilkan arti dan nilai Islam

Alangkah kasihannya mereka itu

Yang tidak faham

Yang tidak tahu

Yang tidak mengerti

Tapi terlanjur membuat persepsi yang sangat keliru

Atau bahkan bergagah-gagah menyudutkan

Padahal Islam tidak akan pernah tersudutkan

Atau bahkan berkaok-kaok menghinakan

Padahal Islam tidak akan pernah terhinakan

Atau bahkan berberani-berani menghancurkan

Padahal Islam tidak akan pernah terhancurkan

Betapa bersyukurnya saya terlahir sebagai seorang Islam

Nikmat yang bukan alang kepalang besar yang diberikan Allah Subhanahu wataʼala

Dan saya tetap berdoa dalam shalat saya

Kiranya saya tetap terpelihara dalam petunjukNya

Menempuh jalan yang lurus

Jalan yang di tempuh mereka-mereka yang diberiNya nikmat

Bukan jalan mereka-mereka yang mendapat murkaNya karena ketekeburan, kesombongan, keongehan mereka

Serta bukan jalan mereka-mereka yang sesat

Karena saya yakin betul dengan janji Allah

ʽSeandainya kalian bersyukur, niscaya Kami tambahkan nikmat atas kalian

(Namun) seandainya kalian ingkari, (awas kalian) sesungguhnya azab Ku sangat pedihʼ



Wednesday, October 31, 2007

Lafal Allah di Api Ledakan Pipa Pertamina Lapindo

Free Web Counter


Jilatan api pipa Pertamina di Lapindo membentuk lafal Allah dan kuda laut

Surabaya - Allah Maha Besar! Ledakan pipa gas milik Pertamina di lokasi lumpur Lapindo, jalan Tol Porong-Gempol KM 38 22 November 2006 lalu yang menewaskan 13 orang masih menyimpan misteri. Ada yang mengejutkan sesaat api melumat tanggul di sekitar pusat semburan lumpur tersebut.

Seorang pekerja PU yang tergabung dalam Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo diam-diam berhasil mengabadikan jilatan api yang cukup mecengengangkan. Bagaimana tidak! Tanpa disadarinya, hasil bidikan fotografer amatir yang namanya dirahasiakan itu menunjukkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.

Kok bisa? Api yang membubung setinggi hampir 1 kilometer itu ternyata sempat membentuk lafal Allah dalam tulisan Arab beberapa saat. Selain itu, api itu juga menunjukkan gambar logo lama perusahaan minyak negara, PT Pertamina: kuda laut.

Boleh percaya, boleh juga tidak. Yang jelas, wartawan detikcom yang menerima softcopy foto ini sempat terkejut menyaksikan foto yang selama ini dianggap biasa oleh Timnas itu.

Pengamatan detikcom, foto tersebut kemungkinan dibidik dari tanggul Desa Renokenongo yang berada di bagian utara pusat ledakan. Memang jika dilihat sekilas, foto itu terkesan biasa.

Namun jika foto itu dicermati dan diteliti lebih lama, terlihat jelas apinya membentuk lafal Allah dan kuda laut. Pertanyaan yang muncul apakah itu jilatan api yang membentuk lafal Allah ini kebetulan saja atau memang memuat pesan-pesan dari Allah? Wallau a'lam. (gik/asy)

Allah di Api Lapindo

Free Web Counter

14/12/2006 07:42 WIB
Api Ledakan Pipa Pertamina di Lapindo Berlafal Allah & Kuda Laut
Budi Sugiharto - detikcom


Jilatan api pipa Pertamina di Lapindo membentuk lafal Allah dan kuda laut

Surabaya - Allah Maha Besar! Ledakan pipa gas milik Pertamina di lokasi lumpur Lapindo, jalan Tol Porong-Gempol KM 38 22 November 2006 lalu yang menewaskan 13 orang masih menyimpan misteri. Ada yang mengejutkan sesaat api melumat tanggul di sekitar pusat semburan lumpur tersebut.

Seorang pekerja PU yang tergabung dalam Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo diam-diam berhasil mengabadikan jilatan api yang cukup mecengengangkan. Bagaimana tidak! Tanpa disadarinya, hasil bidikan fotografer amatir yang namanya dirahasiakan itu menunjukkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.

Kok bisa? Api yang membubung setinggi hampir 1 kilometer itu ternyata sempat membentuk lafal Allah dalam tulisan Arab beberapa saat. Selain itu, api itu juga menunjukkan gambar logo lama perusahaan minyak negara, PT Pertamina: kuda laut.

Boleh percaya, boleh juga tidak. Yang jelas, wartawan detikcom yang menerima softcopy foto ini sempat terkejut menyaksikan foto yang selama ini dianggap biasa oleh Timnas itu.

Pengamatan detikcom, foto tersebut kemungkinan dibidik dari tanggul Desa Renokenongo yang berada di bagian utara pusat ledakan. Memang jika dilihat sekilas, foto itu terkesan biasa.

Namun jika foto itu dicermati dan diteliti lebih lama, terlihat jelas apinya membentuk lafal Allah dan kuda laut. Pertanyaan yang muncul apakah itu jilatan api yang membentuk lafal Allah ini kebetulan saja atau memang memuat pesan-pesan dari Allah? Wallau a'lam. (gik/asy)


© 2007 detikcom,


Wednesday, October 24, 2007

Law of Attraction vs Rasa Syukur

Free Web Counter

Law of Attraction vs Rasa Syukur
oleh: Yogi Yogayaza

Assalamualaikum wrwb.

Hukum Ketertarikan akan merespon getaran apapun yang anda pancarkan dengan mendatangkan getaran yang lebih banyak, tak peduli apakah getaran itu positif atau negatif. Hukum itu semata-mata hanya merespon getaran anda.

Itulah salah satu frase yang saya baca dan garis bawahi ketika membaca
edisi bahasa Indonesia dari buku Law of Attraction karya Michael J
lossier dari penerbit Ufuk Publishing house.

Buku yang sangat menarik. Orang - orang di barat sana ternyata
mempunyai ketertarikan yang sangat mendalam dan melakukan penelitian
secara ilmiah untuk mengakui adanya hukum ini yang saya rasa bertumpu
dari dalil "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (Qs Ibrahim ayat 7).

Jadi, apapun yang kita terima saat ini pada dasarnya adalah hasil dari perbuatan kita.

Kembali kepada buku Law of Attraction nya michael J.Losier, ada
beberapa catatan dalam buku ini yang mudah-mudahan bisa bermanfaat:

"Definisi hukum Ketertarikan:

Segala sesuatu yang saya pikirkan dengan segenap perhatian, energi, dan
konsentrasi pikiran, baik hal yang positif maupun negatif, akan datang
ke dalam kehidupan saya."

"Entah positif atau negatif getaran yang anda pancarkan, Hukun
Ketertarikan akan mendatangkan getaran yang sama, yang lebih banyak
jumlahnya."

"Pada saat Anda berbicara dan kalimat anda mengandung kata-kata jangan,
tidak, atau dilarang, sebenarnya anda mencurahkan perhatian dan energi
penuh pada sesuatu yang tidak anda inginkan. Oleh sebab itu bertanyalah
pada diri anda sendiri : "JADI , APA YANG SAYA INGINKAN?"

"Ketika anda mulai memikirkan hal - hal yang anda inginkan, kata-kata
anda pun akan berubah. Jika kata-kata berubah, maka berubah pula
getarannya, padahal setiap kali anda hanya bisa memancarkan satu jenis
getaran saja."

"Untuk mengetahui apakah getaran yang anda kirimkan positif atau
negatif, lihat saja akibat yang ditimbulkan oleh getaran itu terhadp
kehidupan anda. Sesungguhnya akibat-akibat itu merupakan cerminan yang
sempurna ari getaran-getaran tersebut."

"Kenalilah hal-hal yang membuat anda senang dan jadikan itu sebuah kebiasaan."

"Hukum ketertarikan merespon apa yang anda rasakan terhadap ucapan ucapan dan pikiran anda"

"Kerelaan membiarkan hasrat menjelma nyata hanya bisa dilakukan dengan membuang getaran negatif (keraguan)."

"Kecepatan Hukum Ketertarikan mewujudkan keinginan anda berbanding lurus dengan besarnya Kerelaan anda."

"Jika getaran negatif dapat disingkirkan, kerelaan akan muncul.
Keraguan adalah getaran negatif, dan dia sering ditimbulkan oleh
keyakinan penghambat."

"Ada dua cara mengetahui bahwa anda sudah merelakan keinginan anda menjelma nyata:

Pertama, jika anda merasa lega dan berkata, "Ah, ini jauh lebih baik."

Kedua, jika anda melihat bukti-bukti terwujudnya keinginan anda di dalam kehidupan ini.

"Ingat, dengan hilangnya keraguan, keinginan anda akan lebih cepat terwujud."

"Ingat, Hukum Ketertarikan tidak pernah peduli apakah saat ini anda
sedang mengingat - ingat, berkhayal, merekayasa, mengeluh, atau sedang
mencemaskan sesuatu.

Dia semata-mata hanya merespon apa yang anda pancarkan di dalam
Gelembung Getaran anda. Oleh karenanya, carilah bukti itu, rayakan, dan
pancarkan sebuah getaran positif."

"Luangkanlah waktu untuk menghargai apa saja. Yang penting adalah
kualitas perasaan yang menyertai ungkapan penghargaan itu. Penghargaan
dan rasa syukur membantu anda memancarkan getaran-getaran positif yang
dahsyat."

"Ungkapan "banyak hal bisa terjadi" akan mengingatkan anda bahwa ada
kemungkinan yang tidak terbatas tentang kapan dan bagaimana keinginan
anda akan terwujud. Sesungguhnya banyak hal BISA terjadi. anda setuju,
bukan ?"

"Bukan tugas anda untuk memikirkan masalah yang rumit. Biarkan hukum Ketertarikan yang mencari jawabannya"

"Kemakmuran adalah sebuah perasaan. Sertakan getaran rasa makmur sejahtera ke dalam Gelembung Getaran anda."

"Jarak antara agetaran anda dan getaran orang lain setara dengan
kuatnya penolakan (negativitas) yang anda rasakan ketika anda
berdekatan dengan mereka."

Itulah oleh oleh yang saya dapatkan dari buku di atas. Untuk yang sudah
pernah membacanya, semoga tidak menjadi bosan. Untuk yang belum membaca
buku tersebut dan mempunyai ketertarikan, semoga ada manfaatnya.

Wallahu a'lam bishsawab

Yogi Yogayaza

Tuesday, October 23, 2007

Bardri


Free Web Counter

Free Counter

Tanggap Lingkungan: Harta Karun untuk Semua


Free Web Counter

Harta Karun untuk Semua
oleh Dewi Lestari

Hari ini kiriman buku yang saya pesan dari Amazon.com datang. Ada satu buku yang langsung saya sambar dan baca seketika. Judulnya: Stuff - The Secret Lives of Everyday Things . Buku itu tipis, hanya 86 halaman, tapi informasi di dalamnya bercerita tentang perjalanan ribuan mil dari mana barang-barang kita berasal dan ke mana barang- barang kita berakhir.

Dimulai sejak SD, saat saya pertama kali tahu bahwa plastik memakan waktu ratusan tahun untuk musnah, saya sering merenung: orang gila mana yang mencipta sesuatu yang tak musnah ratusan tahun tapi masa penggunaannya hanya dalam skala jam-bahkan detik? Bungkus permen yang hanya bertahan sepuluh detik di tangan, lalu masuk tong sampah, ditimbun di tanah dan baru hancur setelah si pemakan permen menjadi fosil.

Sukar membayangkan apa jadi nya hidup ini tanpa plastik, tanpa cat, tanpa deterjen, tanpa karet, tanpa mesin, tanpa bensin, tanpa fashion. Dan sebagai konsumen dalam sistem perdagangan modern, sejak kita lahir rantai pengetahuan tentang awal dan akhir dari segala sesuatu yang kita konsumsi telah diputus. Kita tidak tahu dan tidak dilatih untuk mau tahu ke mana kemasan styrofoam yang membungkus nasi rames kita pergi, berapa banyak pohon yang ditebang untuk koran yang kita baca setengah jam saja, beban polutan yang diemban baju-baju semusim yang kita beli membabi-buta.

Untuk aktivitas harian yang kita lewatkan tanpa berpikir, yang terasa wajar-wajar saja, pernahkah kita berhitung bahwa untuk hidup 24 jam kita bisa menghabiskan sumber daya Bumi ini berkali-kali lipat berat tubuh kita sendiri?

Untuk menyiram 200 cc air kencing, kita memakai 3 liter air. Untuk mencuci secangkir kopi, kita butuh air sebaskom. Untuk memproduksi satu lapis daging burger yang mengenyangkan perut setengah hari dibutuhkan sekitar 2,400 liter air. Produksi satu set PC seberat 24 kg yang parkir di atas meja kerja kita menghasilkan 62 kg limbah, memakai 27,594 liter air, dan mengonsumsi listrik 2,300 kwh. Bagaimana dengan chip kecil yang bekerja di dalamnya? Limbah yang dihasilkan untuk memproduksinya 4,500 kali lipat lebih berat daripada berat chip itu sendiri.

Mengetahui mata rantai tersembunyi ini bisa menimbulkan berbagai reaksi. Kita bisa frustrasi karena terjepit dalam ketergantungan gaya hidup yang tak bisa dikompromi, kita bisa juga semakin apatis karena tidak mau pusing.

Yang jelas, sesungguhnya ini adalah pengetahuan yang sudah saatnya dibuka. Pelajaran Ilmu Alam, selain belajar penampang daun dan membedah jantung katak, dapat dibuat lebih empiris dengan mempelajari hulu dan hilir dari benda-benda yang kita konsumsi, sehingga tanggung jawab akan alam ini telah disosialisasikan sejak kecil.

Pernahkah kita merenung, saat kita memasuki gedung FO empat lantai, Pasar Baru, atau berjalan-jalan ke Gasibu pada hari Minggu di mana ada lautan PKL: tidakkah semua baju dan barang-barang itu mampu memenuhi kecukupan penduduk satu kota ? Tapi kenapa barang-barang ini tidak ada habisnya diproduksi? Setiap hari selalu ada jubelan pakaian baru yang menggelontori pasar. Pernahkah kita merenung, saat kita memasuki hypermarket dan melihat ratusan macam biskuit, ratusan varian mie instan, dan ratusan merk sabun:
haruskah kita memiliki pilihan sebanyak itu?

Pernahkah kita merenung, apa yang kita inginkan sesungguhnya jauh melebihi apa yang kita butuhkan?

Atas nama kecukupan, satu manusia bisa hidup dengan lima pasang baju dalam setahun, bahkan lebih. Atas nama fashion, jumlah itu menj adi tidak berbatas. Atas nama kebutuhan, satu manusia bisa hidup dengan beberapa pilihan panganan dalam sehari. Atas nama selera dan nafsu, seisi Bumi tidak akan sanggup memenuhi keinginan satu manusia.

Permasalahan ini memang bisa dilihat dari berbagai kaca mata. Seorang ekonom mungkin akan menyalahkan sistem kapitalisme dan globalisasi. Seorang sosialis akan mengatakan ini masalah distribusi dan pemerataan. Tapi jika kita runut, satu demi satu, bahwa Bumi adalah kumpulan negara, negara adalah kumpulan kelompok, dan kelompok adalah kumpulan individu, permasalahan ini akan kembali ke pangkuan kita. Dan kesadaran serta kemauan kitalah yang pada akhirnya akan memungkinkan sebuah perubahan sejati.

Belum pernah dalam sejarah kemanusiaan keputusan harian kita menj adi sangat menentukan. Tidak perlu menunggu Amerika menyepakati protocol Kyoto, tidak perlu juga menunggu penjarah hutan tertangkap, setiap langkah kita-memilih merk, kuantitas, tempat, gaya hidup-adalah pilihan politis dan ekologis yang menentukan masa depan seisi Bumi.

Saya belum bisa mengorbankan komputer karena itulah instrumen saya bekerja, tapi saya bisa lebih awas dengan jam penggunaan dan mematikannya jika tidak perlu. Saya belum bisa mengorbankan kebutuhan akan informasi, tapi saya bisa memilih membaca berita lewat internet atau membaca koran di tempat publik ketimbang berlangganan langsung.
Bagaimana dengan fashion? Di dunia citra ini, dengan profesi yang mengharuskan banyak tampil di muka publik, saya pun belum bisa mengorbankan keperluan fashion (baca: membeli busana lebih sering dari yang dibutuhkan), tapi saya bisa membuat komitmen dengan lemari pakaian, yakni baju yang saya miliki tidak boleh melebihi kapasitas lemari saya. Jika lebih, maka harus ada yang keluar. Dan setiap beberapa bulan saya dihadapkan pada kenyataan bahwa ada baju yang tidak saya pakai setahun lebih atau baju yang cuma sekali dipakai dan tak pernah lagi. Bukan cuma baju, ada juga buku, pernik rumah, alat dapur, bahkan sabun dan sampo yang utuh tak disentuh.

Alhasil, dalam rumah saya ada semacam peti-peti harta karun , yang berisikan barang-barang yang harus keluar dari peredaran, karena jika dipertahankan hanya menj adi kelebihan tanpa lagi unsur manfaat. Harta karun ini lantas harus dic arik an lagi outlet untuk penyaluran.

Pada waktu perayaan 17 Agustus, di kompleks saya diselenggarakan bazaar.Para warga menyewa stand untuk berjualan. Saya ikut berpartisipasi, dan sayalah satu-satunya penjual barang bekas di antara penjual barang-baru baru. Karena bukan demi cari untung, barang-barang itu saya lepas dengan harga sangat murah. Yang membeli bukan cuma warga kompleks, tapi juga dari kampung sekitar. Hari pertama, saya sudah kehabisan dagangan. Terpaksa saya mengontak saudara-saudara saya yang barangkali juga punya barang bekas untuk disalurkan. Sama dengan saya, mereka pun punya timbunan harta karun yang entah harus diapakan. Stand saya menjadi salah satu stand paling laris selama bazaar berlangsung. Dan kakak saya terkaget-kaget dengan penghasilan yang ia dapat dari tumpukan barang yang sudah dianggap sampah.

Berjualan di bazaar tentu bukan satu-satunya jalan, ada aneka cara kreatif lain untuk memanfaatkan harta karun kita, termasuk juga disumbangkan .. Namun yang lebih sukar adalah memulai membuat komitmen-komitmen pembatasan diri. Berkomitmen dengan rak buku, dengan lemari pakaian, dengan rak kamar mandi, dengan laci dapur, dan pada intinya dengan diri sendiri. Siapkah kita menentukan batasan dan berjalan dalam koridor itu?

Dan, yang lebih susah lagi, adalah pengenda lia n diri dari awal bersua aneka pilihan yang membombardir kita setiap hari, lalu sadar dan mawas akan rantai sebab-akibat yang menyertai pilihan kita. Membuka diri untuk info dan pengetahuan ekologi adalah salah satu cara pembekalan yang baik. Walaupun sekilas tampak merepotkan dan bikin frustrasi, tapi kantong kresek yang kita buang tadi pagi tidak akan hilang oleh sihir, dan hamburger yang kita makan tidak dipetik dari pohon. Rantai yang menyertai barang-barang itu tidak akan hilang hanya karena kita menolak tahu.

Banyak orang yang berkomentar pada saya, Aduh , Wi . Kamu bikin hidup tambah susah saja. Dan mereka benar. Hidup ini tak mudah. Untuk itu kita justru harus belajar menghargai setiap jengkalnya. Memilih hidup yang lebih sederhana, hidup dengan tempo yang lebih pelan, hidup dengan pengasahan kesadaran, tak hanya membantu kita lebih eling dan terkendali, tapi juga membantu Bumi ini dan jutaan manusia yang dijadi kan alas kaki oleh industri demi pemenuhan nafsu konsumsi kita sendiri.

Lingkaran setan? Ya. Tapi tidak berarti kita tak sanggup berubah.

Selama ini kita adalah pembeli yang berlari. Dalam kecepatan tinggi kita bertransaksi, sabet sana sabet sini, tanpa tahu lagi apa yang sesungguhnya kita cari.

Berhentilah sejenak. Marilah kita berjalan.


Monday, October 22, 2007

SSM07

Free Web Counter

Saudagar Minang Komit Bangkit Menggebrak Usaha
Oleh; Elthaf

Berani, spirit dan berakal adalah tiga syarat mutlak sebagai seorang saudagar, sepertinya ketiga syarat itu sudah dicanangkan dan difasilitasi pada SSM 2007 yang berlangsung di Pangeran Beach Hotel Padang, 19-21 Oktober 2007, sekali gus sebagai tonggak sejarah dengan pencanangan saudagar Minang bertekad, bersatu, bergandeng tangan melangkah untuk berbuat, bersinergi dalam potensi dan dunia usaha

Tidak kurang dari 800 saudagar Minang dari pelbagai posisi dan jenis usaha tumpah ruah memadati SSM 2007 (Silaturahmi saudagar Minang) yang dibuka secara resmi oleh H. M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden yang juga adalah sumando Urang Minang, ibu Mufidah Kalla berasal dari Lintau, acara yang diliput secara luas oleh mass media cetak dan eletronik nasioanal dan lokal ini nampak sangat meriah.

Dalam amanatnya JK menyatakan bahwa Saudagar berasal dari bahasa Sangskerta yang artinya adalah SERIBU AKAL, Ketika orang Minang berbicara tentang saudagar, sama artinya dengan laut bagi orang Bugis dan Batik bagi orang Yogyakarta, yang artinya adalah sudah trade marknya masing-masing

Saudagar yang baik adalah dengan ilmu, kita tahu, semua tokoh minangkabau dulu hebatnya adalah karena ilmu, Hatta, Sutan Syahrir, Tan Malaka, M. Yamin, Asaat, Agus Salim, Hamka, semua adalah orang yang pintar dan punya brain yang cemerlang.
Berbicara tentang selera, yang bisa merobah selera orang Indonesia adalah orang Minang, lihat saja untuk selera makan, rang Minang merobah selera makan orang Indonesia dengan selera makan nasi Padang, semua orang menyukai makanan Minang, dimana-mana ada masakan Padang, kecuali di Padang sendiri, di Padang tidak ada rumah makan Padang, selera saja bisa dirobah oleh orang Minang apalagi yang lain kata JK yang disambut gemuruh tepuk tangan hadirin

Saudagar atau pengusaha punya harkat sangat tinggi, kalau dulu orang untuk memegang jabatan apa saja, masuklah AKABRI, mau jenderal, menteri gubernur, anggota Dewan, bupati, kalau sekarang jadi pengusahalah, tujuh dari 10 gubernur di Sumatera adalah pengusaha, gubernur Sumut, Riau, Sumsel, Bengkulu, Jambi dan Kepri.
Di Kabinet juga banyak yang dari pengusaha, termasuk saya, kata JK, yang penting untuk jadi pegusaha adalah kebanggaan sebagai pengusaha, spirit , berakal dan networking. Pengusaha disebut sebagai saudagar karena punya seribu akal, jadi harus berakal, Menurut Wapres, tidak ada sekolah untuk jadi pengusaha atau saudagar, misalnya masuk fakultas ekonomi untuk jadi pengusaha, tidak ada aturannya itu.

Ketika ditanyakan kepada orang yang belum bekerja kenapa dia mau sebagai saudagar, katanya ya timbang-timbang nganggur, menunggu panggilan kerja yang lamarannya sudah dimasukkan, itu kan namanya pelecehan terhadap saudagar itu, kata Jk sambil bersiloroh yang disambut galak gadang hadirin.

Di kesempatan itu Jk sempat menyentil tantang pelabuhan Teluk Bayur yang begitu kotor, JK heran dimana Erni Johan menyanyinya lagu Selamat Tinggal Teluk Bayur Permainya itu, kok bisa Teluk Bayur permai itu, seloroh JK, yang disambut ketawa hadirin.
Melihat dari waktu pelaksanaan SSM 2007 nampak sekali panitia sangat pintar dan cerdas dalam memanfaatkan waktu, karena bertepatan dengan cuti panjang hari raya Iedul Fitri yang mana para perantau Minang pulang lebaran dan tentunya biayanya sangat irit karena ongkos pulang adalah sudah merupakan agenda tahunan keluarga, sambil menengok keluarga juga mengikat silaturahmi antar saudagar Minang, sungguh satu penetapan waktu yang hebat, kata JK. Tapi coba kalau dilakukan di provisi lain tentu akan butuh biaya lagi dan itu akan sangat besar karena tidak saja biaya transportasi juga biaya penginapan dan akomodasi lainnya. Yang ini sangat membuat decak kagum hadirin karena begitu hebatnya panitia mengambil momen pulang kampuang ini untuk SSM 2007, Acara pembukaan tadi malam diawali dengan dengan pembacaan ayat-ayat suci al Quran, sari tilawah dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
Mengawali kata sambutannya, Pak Firdaus HB sebagai Ketua Umum Panitia melaporkan secara panjang lebar awal diadakannya SSM 2007, latar belakang acara SSM ini diadakan, yaitu untuk membangkitkan kesaudagaran urang Minang, bersilaturahmi, berdialog dan membuat jejaring bisnis yang kuat diantara saudagar Minang guna menghadapi persaingan global yang makin ketat, serta memperkokoh karakteristik saudagar Minang yang kreatif, inovatif, ulet dan berkepribadian, seperti kita lihat sendiri spirit dagang orang Minang makin lama makin menurun, Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini makin kompetitif, peran kelompok sangat berperan untuk menghadapi dan memenangkan persaingan tersebut, sementara itu semangat membentuk jejaring. Network sesama saudagar Minang masih rendah dan belum terlihat, malah berdasarkan survey menyatakan 74 % lulusan PT ingin menjadi pegawai negeri.
Kenyatan yang perlu dan patut disyukuri dimanapun perantau Minang berada terutama kelompok saudagar Minang berkiprah, pada umumnya memliki kesamaan dalam kepedulian dan kecintaan kepada ranah Minangkabau.

Lebih lanjut kata ketua panitia, "Bagaimana Bang Fahmi Idris (menteri Perindustrian dan Perdagangan RI) sebagai ketua Penggagas memberikan kesempatan yang luas kepada pantia yang semua muda-muda, lebih lanjut Firdaus sebelumnya telah mensosialisaskan acara SSM ini ke seluruh urang Minang di rantau dan di ranah, termasuk kegiatannya Pak Firdaus berdua dengan Pak Solichin Kalla Dt. Rajo Penghulu, putra JK yang beristerikann urang Payakumbuh, berangkat menemui Wakil Perdana Menteri Malaysia, YAB Dato' Sro Mohd Najib bin Tun Haji Abdul Razak, yang juga adalah sumando urang Minang, sayangnya dua hari yang lewat paduka Timbalan PM Malaysia karena tugas negara yang tak bisa ditinggalkan tidak bisa hadir malam ini. Tapi ini tidak mengurangi semaraknya acara karena secara tidak langsung beliau memberikan dukungan yang luas dan penuh.

Lebih lanjut Firdaus HB menyatakan bahwa acara malam ini tidak pakai Even Organizer tapi adalah murni karajo sacaro basamo-samo. Tentunya secara santun Firdaus mengucapkan terimakasih yang tak berhingga kepada Wakil Presiden, para tokoh Minang dan semua pihak yang tidak bisa disebut satu persatu yang telah mendukung acara ini, dengan harapan SSM 2007 menghasilkan apa yang menjadi keinginan kita bersama yaitu membangkitkan kesaudagaran Minang dan menguatkan networking diantara saudagar dan urang awak.
Sambutan Ketua Gebu Minang, (Gerakan Eknomi dan Budaya Minang), Letjen TNI (Purn) Asril Tanjung SIP, menyatakan bahwa SSM 2007 juga adalah salah satu program pengampu Gebu Minang, dan merupakan hasil Mubes Gebu Minang IV di Sawahlunto tahun 2005, dengan tujuan sebagai ajang pertemuan pengusaha / saudagar Minang serantau dan untuk mendaftarkan, inventarisasi, menyusun, memfasilitasi, dan menggerakkan jejaring kerjasama professional antara sesama pengusaha / saudagar Minang untuk meningkatkan daya saing.
Sambutan dari Perantau diwakili oleh Pak H. Syahrial Oesman Tuangku Bagindo Basa Nan Kayo, SH, MM yang juga adalah sumando Urang Minang, isteri beliau berasal dari Lubuak Jantan Lintau, mengakui bahwa saudagar Minang itu pintar dan hebat, di Sumsel mereka sudah berbaur dan sudah bagian dari masyarakat dan banyak memberikan kontribusi bagi Sumsel, dan beliau menawarkan SSM selanjutnya atau SSM 2008 diadakan di Palembang dan Sumsel siap sebagai tuan rumah. Malah kita lihat dalam paket tas yang dibagikan ada buku proposal Silaturahmi Saudagar Minang tahun 2008, lengkap dnegan susunan kepantiaan, sebagai ketua adalah pak Ir. H. Syamsumar Dahlan Chaniago MBA., Pak Ir. H. Mulyadi Dt. Marah Bangso sebagai ketua Bidang Humas dan promosi. Selanjutnya pak Gubsumsel yang mengakui sebagai sumando Niniak mamak banyak memberikan sambutan yang baik dan mengakhiri dengan pantun-pantunnya dengan bahasa dan logat Minangkabau. Yang membanggakan sumando awak ko sangat mengagumi kecantikan urang minang, itu dilihat dari pantun beliau yang sangat rancak serancak anak gadihnyo..

Ketua Umum Kadin RI, Pak MS. Hidayat dalam pidato tanpa teksnya ikut merasa bangga dengan diadakan SSM 2007 dan melihat ini sangat positif, Bagaimana bisa menjadi pemain global dan bisa menyikapi fenomena usaha global, malah beliau menyatakan SSM 2007 bukan saingan bagi KADIN daerah tapi adalah sebagai mitra dan saling mendukung.
Sambutan dari Gubernur Sumatera Barat, Pak Gamawan Fauzi dengan pepatah Minang yang pasih dan hangat menyampaikan motivasi urang Minang pergi merantau, yaitu menuntut ilmu, mencari harta dan mencari pangkat, kemudian membeberkan tentang tantangan Sumatera Barat kedepan dengan APBD yang kecil, pernah beliau bertanya kepada sahabatnya yang Gubernur Sumsel tentang APBD Sumsel, betapa Sumsel punya APBD 1 T ditambah dengan Royalti dari Migas adalah 1 T, kemudian Riau dengan APBD Riau saja 4,5 T, APBD Kabupaten Bengkalis 2,5 T, dan tiap kabupaten/ kota di Riau yang hampir sama jumlah APBD-nya, bandingkan dengan APBD satu kabupaten di Sumatera Barat yang hanya 400 M, kita bisa hitung dalam waktu 10 tahun betapa ketinggalan dan kecilnya APBD Provinsi dan Kabupaten/ kota di Sumatera Barat.

Kemudian fenomena dari keinginan para tamatan PT yang berdasarkan survey 74 % ingin menjadi Pegawai Negeri, mudah-mudahan dengan SSM 2007 ini akan ada langkah konkrit ranah sebagai producer dan rantau sebagai pasar.
Istilah Karatau madang dahulu di ranah babuah balun itu bisa jadi cambuk bagi kita, alam takambang jadi guru adalah sebagai acuan bagi kita untuk cerdik melihat peluang,
Sedikit Gubernur menyentil tanggapan dari rantau tentang dunia pendidikan di Sumbar, ketika rangking pendidikan Sumbar jatuh menjadi 12 dari 33 provinsi semua perantau teriak, tetapi tahun 2006 rangking pendidikan di Sumatera Barat naik menjadi rangking 7 dari 33 Provinsi, perantau diam, tidak ada apresiasi, begitu pula Pak Gamawan menyentil sifat dari urang Minang yang ingin menjadi komandan semua, dari pada menjadi pegawai staff biarlah menjadi komandan PKL, yang penting jadi Manager Satu Kotak, kalau itu tetap dipertahankan kapan ada staff, kapan ada pelaksana lapangan, main set ini harus dirobah kata gubsumbar, hal itu disambut dengan ketawa yang meriah oleh hadirin dan ini kayaknya akan ada tekad untuk merobah. Jadi tidak ada lagi istilah " Orang Minang dalam berbisnis dua langkah lebih maju dari Cina, maksudnya orang Minang berdagang dua langkah maju dari kedai cina setelah kedai cina tutup, menjual rokok, aqua, korek api, the botol, tissue, he.he..

Selanjutnya pak Gamawan menshare tentang DAMI, Dana Abadi Minang Internasional, diharapkan nanti DAMI akan digunakan untuk SDM Sumbar, batangnya tidak disinggung, yang akan digunakan adalah bunga dan ranting dari DAMI.
Sebelum acara dibuka dengan resmi oleh Wapres dengan memukul gong, diadakan penandatanganan MOU antara Pemda Sumbar dnegan Dirut Telkom, Pak Rinaldi Firmasyah yang juga adalah putra Minang, untuk ringback tone dengan lagu Minangkabau, selesai penandatangan yang disaksikan oleh Komisaris Telkom Pak Tantri Abeng, mantan Menteri BUMN yang juga adalah Sumando Urang Minang. Diteruskan dengan percobaan oleh Dirut Telkom menelpon Gubernur Sumbar, terdengar instrumental lagu Minangkabau, Minangkabau, tanah nan den cinto , pusako bundo, nan dahulunyo, Rumah gadang, nan sambilan ruang, Rangkiang baririk dihalamannyo, Bilo den kana, hati den taibo-taibo, tabayang-bayang di ruang mato.

Yo sabana mandayu-dayu, spontan ciloteh gubernur Sumbar yang disambut riuhnya ketawa hadirin. Diharapkan nantinya Ring Tone ini akan menambah jumlah kocek DAMI, jadi mari kita gunakan ring tone ini yang secara langsung akan mengalir ke DAMI (Dana abadi Minang Int).
Pembukaan SSM 2007 dilakukan dengan resmi oleh Wapres Pak Jusuf Kalla,disaksikan oleh ribuan hadirin yang memadati Hall hotel Pangeran Beach, hadir putra Minang yang berkecimpung di level nasional, seperti Menteri Sosial, Pak Bachtiar Chamsah, Putra Bayua, Wakil DPD RI, Pak Irman Gusman, iko konco Pak Edu Syamsurizal (Land Mater) ko waktu si SMA 2 Padang, Pak Abdul Gani, mantan Dirut Garuda dan Bank Duta, Kasdam Bukit Barisan, Kapolda Sumbar, Bupati dan Wali kota se Sumbar, Wali Kota Jakarta Selatan, Pak Syahrul Efendi yang urang Kurai. Dllnya urang Minang yang eselon 2 serta banyak jadi pejabat penting, beberapa CEO, beberapa jenderal purnawirawan, Pak Yanuar Muin dsbnya..
Setelah acara rehat, makan siang, shalat, rombongan Wapres kembali ke Jakarta, acara siangnya diteruskan dengan sesi pertama dialog interaktif, tampil sebagai nara sumber Menteri Perindustrian dan Perdagangan Pak Fahmi Idris, urang Minang, Menteri Negara BUMN, Pak Syofyan Jalil, Gubernur yang diwakili oleh Asisten Dua, Surya Darma Sabirin, dengan moderator Rektor Unand Prof. Musliar Kasim.

Menteri perindustrian menyatakan, perhatian yang begitu besar dari pemerintah kepada IKM, (Indutri Kecil dan menengah), karena bisa menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran, tahun 2006 jumlah IKM mencapai 3.217.506 unit usaha, atau 99 % dari jumlah industri nasional, kenyataan inilah yang menjadikan pemerintah serius memperkuat dan mengembangkan IKM ini. Kata Menteri yang juga membawa beberapa dirjen di kementrian Perindustrian yang juga adalah orang Minang., dari Balingka.
Sementara Menteri Negara BUMN lebih menekankan perlunya daya kreativitas dalam mengembangkan usaha dalam era saat ini, BUMN tidak akan maju jika tidak didukung oleh pihak lain. Dia mencontohkan urang cina yang mendidik berdagang sejak kecil dengan konsep berdagang , sikap hati-hati, jujur dan mau maju., Kita mengharapkan investor mau menanamkan uangnya di Sumbar, kalaulah ada saudagar Minang yang ingin menanamkan uangnya di Sumbar itu akan sangat membantu. Diskusi panel ini juga penuh dengan tanya jawab dari hadirin dan berlangsung sangat hidup dan konstruktif.

Sesudah shalat Asyar dilanjutkan dengan dialog interaktif sessi ketiga yang menampilkan Succes history dan para pengusaha dan Profesional minang yang sukses, menampilkan, Basrizal Koto, Owner sekali gus President Director MCB Group. Pengusaha dari Riau, pemilik Minang Plaza di Padang, Koran Riau Mandiri, Radio FM Mandiri (Smart FM Pekanbaru), Agen Chevrolet, cheria ziko, dan sekarang sedang mengembang peternakan sapi yang insya Allah akan menjadi farm terbesar di Aia Tenggara yang berlokasi di Pekanbaru., Ramal Saleh, pengusaha Sukses dari Padang, Sumbar, Johnny Suwandi Syam, Dirut Indosat, Aswin pengusaha Minang dari Malaysia, dan sebagai penelaah Pak Basril Jabar, pemilik Harian Singgalang dan Sosiolog kondang Prof. DR. Muchtar Naim.

Kita mengikuti bagaimana maju mundurnya mereka dalam berusaha dan meniti karir sampai beliau seperti sekarang ini, maka tidak salah apa yang dikatakan oleh pak Fahmi sebelum berusaha yang penting dilihat dulu untuk diri sendiri adalah: Kelemahan, kelemahan, kelemahan dan kekuatan. Begitu pula melihat lawan, lihat dulu : kelemahan, kelemahan, kelemahan dan kekuatan.

Malamnya setelah shalat magrib dan Isya, dialog interaktif sessi ketiga diadakan dengan narasumber: Semua adalah orang Minang kecuali Mohammad Safei Antonio, pakar ekonomi Syariah yang beliau ini adalah sumando Orang Minang, ipar dari Bupati Darmasraya, Pak Marlon.

Para nara sumber yaitu Pak Emirsyah Satar, Dirut Garuda Indonesia, putra Sulik Aia, Asril Das, Saudagar Buku di Bandung, Hasan Basri, Ketua APPSI DKI., Pedagang Sukses Tanah Abang, Fikri Bareno, Pedagag Sukses di Tanah Abang, Pak Aizirman Djusan, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Departemen Komunikasi dan Informatika. Pak Romeo, Kepala Bank Indoensia Sumut dan Aceh, Pak M. Safei Antonio, Pakar Ekonomi Syariah yang telah sukses mengislamkan 14 buah Bank menjadi Bank Syariah, tapi belum dapat mengislamkan Bank Nagari menjadi Bank Syariah, Bertindak sebagai moderator Pak Rainal Rais, Pengusaha Minang terkaya di Jakarta. Pak A. Latief, pemilik Pasar Raya yang juga sumando Orang Minang nggak sempat hadir. Pak Rainal, sebagai tokoh tua yang sangat baik dan dekat dengan anak muda membuak dialog dnegan kocak dan hangat.

Dirut Garuda dalam pemaparannya dengan judul Merealisasikan Potensi Pariwisata Sumatera Barat memulai dengan fakta parawisata sekarang adanya koneksi nonstop/ direct dari luar negeri diambil alih oleh budget air line-> indikasi pergeseran dari wisman Eropa/ Jepang ke wisman regional., Layanan penerbangan domestic didominasi budget airline -> penurunan daya beli pengunjung., dan pertumbuhan pasar yang lambat.. Kemudian adanya potensi yang menjanjikan , namum momentum realisasi harus menjadi perhatian, terdapat 466 obyek wisata alam di Sumbar, 282 wisata budaya, 24 wisata khusus, 448 obyek sejarah, yang tersebar di 12 kabupaten dan 7 kota di Sumbar. Kenyataan baru sedikit yang terkelola secara professional, : Nuansa Maninjau Resort, Anai Resort, Beach Resort di Sikuai dan Cubadak., masih banyak kesempatan yang laus, seperti Danau Singkarak, Maninjau, Diatas-Dibawah, Taman Hutan Raya Bung Hatta dan Rimbo Panti, Lembah Harau, Istano Pagaruyuang, Perkampungan Minangkabau, Beach Resort di Mandeh dan mentawai, dsbnya.
Wisata Nusantara amat menjanjikan: tahun 2002 sebanyak 563.000 orang, 2.7 hari/ kunjungan, pengeluaran rata-rata Rp. 175k / hari. Tahun 2006, 4,5 juta orang, 2,9 hari, Rp. 262k/ Hari.

Kemudian Pak Emirsyah melanjutkan dnegan Referensi Pengunjung Mancanegara yang perlu diperhatikan, Sebagai destinasi, Sumatera Barat bejuang kearah citra seperti destinasi lain, Peluang perbaikan agar Sumbar masuk pilihan tujuan wisata, serta langkah-langkah berikutnya.
Tak lupa beliau menyampaiakn perlunya Email Addres, jadi kalau ada makalah dalam SSM 2007 tidak perlu hard copynya, cukup soft copynya dikirimkan oleh panitia SSM 2007 ke Email masing-masing, kalau harus bawa cetakan, pulangnya nanti udah menjinjing sekopor tas, hal init telah ditangkap oleh panitia SSM 2007 seperti adanya website www.saudagarminang.

com yang memuat begitu banyak informasi, saya sendiri telah manyigoknyo, yo sabana santiang, konon ini hasil karya member Rantau net, add. Ronald Chandra., penulis melihat Firdaus mencari Ronald untuk memngnalkan Ronald untuk sedikit menginfokan sedikit tentang website ini.

Diteruskan oleh penyampaian oleh para panelis lain yang membicarakan begitu besar potensi yang bisa ditangkap oleh Saudagar Minang. Juga disampaikan oleh Pak Hasan Basri Ketua APPSI DKI yang "curhat" tentang kebijakan pasar di Tanah Abang yang sangat meluluh lantakkan para pedagang pasar urang Minang., seperti adanyak Mall, Super Market, Hypermart, kemudian juga beliau menerangkan tentang adanya produk impor yang menguasai pasar tradisional dan moderen, Adanya marginalisasi dan ketimpangan, sepertinya perlu disikapi oleh Pemda secara arif, kemudian beliau melanjutkan tentang peremajaan pasar tradisional dan terakhir perlunya kekompakan pedagang Minang.
Sementara nara sumber lain, pak Asril Das menyampaikan tentang jasa pendidikan , tentang percetakan, tentang toko buku.

Selanjutnya Pak Aizirman Djusan, tampil, beliau memperkenalkan diri beliau lahir di Bkt, ibu dari Tanah Datar, ayah dari Padang Panjang dan yang membanggkan beliau dengan bangga menyatakan beliau alumni SMA 1 Bukittinggi tanpa tambahan keterangan kelanjutan pendidikan beliau.

kita melihat selama even ini tidak ada penonjolan Gelar Akademis yang ditulis di Topi pet, di ID Card, di Tas, dalam pengenalan diri waktu dialog interaktif dsbnya, , Sepertinya semua kita bisa menilai dari substansi, pemikiran, brain, communication skillnya, dari sikap, attitudenya dan dari cara seseorang memperlakukan orang lain akan merefleksikan tingkat pendidikan seseorang, Gimana orang percaya kita punya SIM B 2 Umum sementara "manggantuang Kopleng" saja nggak becus.

Maaf, saketek malenceng, kembali nara sumber Kanda Aizirman, beliau memaparkan tentang Strategi Penguasaan Peluang Usaha Melalui Pemenuhan Kebutuhan SDM TIK Sumbar. Beliau memulai dengan adanya kesepakatan Internasional, dengan adanya MDG (Millinium Development Goals), WSIS (World Summit On The Information Society) dan WTO (World Trade Org). kemudian peran Informsi di era Global, sebagi factor produksi penting diluar 4 M (Money, Man, Material dan Machine), Collective knowledge, Inter-relationship medium,, dan kecendrungan global. Seterusnya belkiau melanjutkan tentang ICT Mapping in Indoensia, dan terakhir roadmap menuju masyarakat informasi Indonesia 2015. yang lebih hangat ketika Uda Aizirman, alumni SMA 1 Bkt ank. 1972, menyampaikan tentang Mewujudkan Science Park di Ranah Minang, tentu ada pertanyaan, what is Science Park. Science Park is a property-based intiative wich has formal operational links with an university or other higher educational or research institution.

Di akhir penyampaian beliau mengunci dengan Key Factor and Enabler : SDM merupakan Key Factor dalam pembangunan ekonomi, SDM harus memliki kompetensi dan standar yang sesuai dnegan pasar global serta TIK merupakan "key enabler" dalam mendudkung proses pendidikan dan untuk mengembangkan kapasitas bangsa, khususnya ranah (Red).
Dalam sesi QA, seorang peserta panel diskusi, yaitu seorang Pelukis Potret (Oil on Canvas) yang juga panjojo lukisan, Elthaf, menyapaikan concern-nya dan mengencourage Customer Satisfaction, kalau istilah Pak Antonio adalah Service Excellence di kalangan usaha yang dikelola urang minang, secara attitude kita jauh kalah dengan saudagar Cina, apa lagi kalau sudah menyakut on time, komitmen, focus dan konsisten. hal ini mendapat tanggapan yang luas dari Direktur Utama Garuda dan juga Para panelis lainnya, karena ini adalah kunci bisnis itu sendiri.
Acara ini berlangsung sampai jam 24:00, dan selanjutnya adalah acara Networking antar saudagar.

Karena mata nggak bisa diajak lagi kompromi, karena saya mengikuti setiap pembicaraan setiap kata per kata dan sering memberikan aplaus dan belum lagi salam kanan kiri yang siang dan malam itu banyak sekali ketemu dengan teman-teman. Sehingganya saya cepat minta izin pulang dan saya menompang pulang ke rumah dengan uda Prof. dr. H. K. Suheimi, SPOG, Dokter ahli kandungan top, pengusaha sukses, ustadz, Penulis produktif yang selalu mengakhiri tulisan beliau dnegan ayat-ayat al Quran dan juga dengan adapt Minang, Pemilik RS Bunda Padang dan RS PMC di Pekanbaru serta SPBU. Lucunya, diskusi kami berdua berlanjut setelah sampai di rumah kakak saya di Padang, kami lanjutkan diskusi ini berdua di depan rumah, diskusi yang cukup panjang tentang bisnis, tentang Saudagar Muhammad yang Padang Ekspres merasa perlu menerbitkan pada Koran Padeks hari Jumat, 19 Oktober dan mendapat sambutan yang hebat di maliling list Rantau Net. Saudagar Muhammad ini beliau adopsi menjadi Saudagar Minang, apakah mungkin, semoga deh, kata beliau, kita menuju bagaimana Nabi besar Muhammad berdagang.

Pagi, Minggu ini, saya diharapkan hadir dalam launching MAPPAS yang diketuai oleh Pak Brigjen TNI (Purn) DR. Pak Saafruddin Bahar dan Sekretaris Ibu Nuraini B. Prabdanu, Marketing manager Hotel Mercure Jakarta. Sekali gus pelantikan MAPPAS Sumatera barat, tapi saya juga harus menghadiri acara baralek di Pekanbaru sorenya, jadilah saya pagi itu jam 7 sudah di rumah urang gaek di Biaro, terus maota lamak dnegan Zulkifli, teman di SMA 1 Bkt yang sudah 27 tahun nggak ketemu di kadai katupek di Bkt, jam 10:00 barayo ke rumah Nandes di Lambah, ketemu uda Israr, jam 5 sore saya sudah sampai di pekanbaru untuk menghadiri resepsi pernikahan anak teman.
Informasi lainnya, Pak Nofrin yang adalah Sekjen MPKAS nggak bisa hadir karena sedang di Paris, perancis, tapi beliau malam itu beberapa kali meng SMS saya tentang KA di Sumbar, tapi siangnya saya sempat ketemu sohib beliau Pak Wilfred, seorang Photografer kondang dari Ibu Kota.

Dari rentang panjang usaha yang dilakukan panitia SSM 2007 dan bagaimana saya melihat secara langsung kehadiran Pak Firdaus bersama Pak Azwar Anas, Pak Basril Jabar, Pak Rainal Rais para Kadinda Sumbar, para Panitia seperti Ronald Chandra dll di Pekanbaru mensosialisakan SSM 2007 kepada orang Minang di Riau tanggal 8 September 2007 dan seringnya saya berteleponan dengan Add. Firdaus, nampak sekali begitu bertungkus lumusnya Pak Firdaus dan team pantia bekerja untuk suksesnya acara yang merupakan tonggak sejarah karena ini baru pertama diadakan dan bayangkan kalau SSM 2007 gagal, lalok pinanglah awak sadonyo...,

Begitu pula saya melihat foto-foto dokumentasi di Buku Panduan SSM 2007 nampak banyak foto add. Firdaus dengan para penggagas yang juga adalah tokoh-tokoh Minang di Jakarta serta panitia SSM 2007 berfoto bersama dengan Wapres di kediaman Wapres juga di Rumah kediaman menteri Bang Fahmi dllnya, Nampak sekali begitu profesionalnya acara ini dikemas tak kurang Pak Harun Zain, mantan Menteri Tenaga Kerja, pak Letjen TNI Purn Azwar Anas mantan Menko Kesra, Pak Hasan Basri Durin turun aktif, malah Pak Azwar Anas sampai malam minggu jam 00:00 pakai tongkat beliau masih energik mengikuti dialog interaktif, sepertinya beliau ingin mengawal acara ini berjalan dengan sukses, juga dibagikan Buku Merah Kebangkitan Saudagar Minang setebal 400 halaman yang dibagikan secara gratis kepada peserta SSM 2007

Sehingga ada pikiran bagi kita kalau toh masih ada yang menanyakan "kok kini diadoan, kanapo indak dulu, atau tahun 2009, 2011" dsbnya, saya melihat pertanyaan terlalu naïf dan sepertinya kurang manyimak atau terlalu asyik baciracau di sudut sana sehingga informasi yang didapat hanya didapat sepotong-potong., kalau akan ada pahlawan kesiangan, diharapkan bisa diakomodir dengan baik, toh masih belum pahlawan kemalaman.
Saya melihat pada dialog interaktif ada yang sedikit balabiah-labiah-an atau bakalabihan, tapi saya melihatnya positif saja, mungkin over spirit lah, toh masih dalam range, he..he..
Biasalah, setiap sesuatu kerja uyang mulia akan ada ganjalan, tergantung kita mengkomodirnya saja, Aturable saja, (Diatur se lah) he..he.., semua kita punya kelebihan dan kekurangan, dan setiap kekurangan perlu seribu akal untuk memolesnya, nasi yang sudah bubur saja bisa jadi enak, khan ada Cak kue, Saus tomat dsbnya, Acara SSM 2007 betul-betul sebagai mengulang dan membuhul silaturrahim bagi saya, Benang merah sudah direntang oleh SSM 2007, kita tinggal menterawangkan dengan rancak dan smart saja lagi, ada yang sudah beberapa tahun nggak ketemu ketemu lagi di SSM, dan ada yang selama ini kenalan di E-mail, sudah kopi darat dan malah baru kenal karena teman dari teman saya.

Waktu saya ketemu Koordinator keamananan SSM 2007, Pak Drs. Kombes Mishar, Direktur Samapta Polda Sumbar, yang adalah kawan sajak ketek dan kawan seperjuangan di Magelang tahun 1980, beliau langsung infokan kalau Ajudan Wapres adolah kawan kito waktu di Magelang tahun 1980 dulu, saya langsung mencari Pak Kolonel AU Asnam Muhidir, ajudan Wapres, setelah sedikit basa basi, kami langsung akrab karena pernah seperjuangan dulu di Lembah Tidar Magelang tahun 1980, beliau juga adalah putra pegawai Caltex Rumbai. Tentunya bakodak ciek jo ajudan Wapres, Evidence dong, tanda pernah basuo, he..he..
Waktu jalan di depan Restoran, seseorang melambai, wah ternyata Andi, pengusaha Minang yang sukses dari Malaysia yang membuka jaringan yang kuat di China, dialah yang membawa saya City tour di KL sampai ke Genting Highland, dia membangun mesjid sendiri di kampuang, selagi maota lamak dengan Andi, lewat pak Djasril Marin, Mayor jenderal, mantan DANPUSPOM TNI dnegan pak Bustamam, orang Lintau Pemilik Restoran Sederhana yang menggurita cabangnya sampai ke negara tetangga, karena Andi kenal dengan pak Djasril dan pak Bustamam jadilah kami duduak sameja selama setengah jam maota lamak, kemudian ikut bergabung Pak Kombes Mishar, tentunya bakodak ciek, evidence dooong.
Ketika lewat di Lobby ketemu pak Bupati Agam, dan malah beliau nanya, "Thaf mana ketua IKLA Riau", saya bilang beliau sedang di Amerika, beliau juga bilang, "Jaan sampai ndak datang pulo angku tanggal 4 nov, karena ambo ado hajat ko ha". Kemudian dengan beberapa alumni SMA 1 Bkt yang sebelumnya sudah dekat dan sering bersilaturahim, seperti dengan Uda Aizirman Djusan, Add. Firdaus HB, Ketua SSM 2007, juga sempat ketemu dengan Uni Tati, alumni 1976 da samo rang IV Angkek Canduang, suami Uni Tati adalah isteri pak walikota Jakarta Selatan, saya jadi ingat waktu ada silaturrahim alumni dnegan Isteri Gubernur Sumbar, alumni SMA 1 Bkt angk., 1976 dan juo sakampuang di Hotel Ibis Pekanbaru tahun 2006. tapi ndak sempat bakodak doh, he..he.., juga ketemu dan salaman dengan Dirut PT Semen Padang, isteri beliau teman seangkatan di SMA 1 Bkt, dengan Wali Kota Bukittinggi, alumni SMA 1 Bkt 1965. juga ketemu John Sakur ank, 80

Yang sangat mengembirakan adalah bisa bersilaturrahim dengan sanak keluarga besar Rantau Net, saya dengan sohib ambo di Pakanbaru Pak Zainul Akhir mencari rang RN dan bakodak basamo-samo, seperti dnegan Pak Firdaus HB, Ketua panitia SSM 2007, Add. Hadi Saputra, Ibu Nuraini, Sanak Ronald, Sanak Bobby Lukman, Pak Brigjen Purn Saafruddin, Komnas HAM, pak Chaidir, 80 tahun, Pak K. Suheimi, pak M. Syahreza, pak Herman Jambak, Uni Djan, dll anggota Rantau net, Cuma dengan Pak Aslim Nurhasan nggak sempat ketemu karena beliau sibuk di secretariat.

Saya jadi ingat IKMR juga membangun jejaring yang bagus di Riau, apalagi banyak ketua partai adalah sumando urang Minang, seperti ketua Umum PAN Riau, Ketua Umum PKS Riau, Ketua Umum PPP Riau, Ketua Umum PDIP Riau, malah mantan Gubernur Riau sebelumnya juga adalah sumando Minang.

Tentunya selama SSM 2007, kami dari Riau selalu berkordinasi dan berdiskusi sampai larut malam, Sambil makan siang saya sempat bersdiskusi dengan Pak Marjoni Hendri, Ketua Penyalur Pupuk Riau, yang kuda pacunya ikut pacu kudo di Bukittinggi senin ini, Pak Syamsul Hidayah Kahar, pengusaha dan anggota DPRD Riau, Pak Seno Andri, Akademisi dan mantan agt DPRD Riau, Pak Dino Prima, Bappeda Riau, Wasek IKMR Riau, Pak Fauzi Gani, AKLI Riau, Pak Sudirman, Swasta di Riau, sementara Pak Basrizal koto hilir mudik melihat kami basitagang sambil galak gadang.

Oh ya, waktu acara ini saya sudah siapkan jas dan juga batik, setelah berbagai pertimbangan, akhirnya saya memakai kostum gaya Bill Clinton, yaitu Levi's 501 dan baju kotak-kotak halus, busana khas saya, sehingganya saya bisa nyelinyap di antara wartawan dekat dengan objek pemotretan, dan bisa dekat dengan stage tempat pidato, malah ada panitia yang mengundang saya untuk hadir pada konfrensi Pers, tapi setelah dia tahu saya, kami langsung ketawa ngakak, ei da Elthaf mah yooo teriaknya diantara kerumunan wartawan.

Liputan ini saya tulis di Padang, Bukittinggi dan Pekanbaru dengan semangat ikut membuhul silaturahim urang awak di rantau dan ranah.
Mohon maaf kalau nggak berkenan, oh ya, ntar ya..., saya simpan name card beliau-beliau ini dulu ya..., sudah tu ambo ka cigin pulang ciek dulu, udah sore nih..., jam 4 lewat.

SEPOTONG KISAH MENJELANG IDUL FITRI

Free Web Counter

SEPOTONG KISAH MENJELANG IDUL FITRI.
Icha Koraag
Saya sangat percaya memberi sebagian dari yang kita miliki tidak akan membuat kita menjadi kekurangan. Hal ini saya pelajari dari almarhum ayah mertua saya. Kedua mertua saya bukan berasal dari orang yang ada tapi mereka berhasil menanamkan pesan bahwasannya tanpa uang bukan berarti kita tidak bisa membantu.
Dan pesan ini ikut saya aminkan. Bukankah tidak ada seorangpun di dunia ini yang terlalu miskin hingga tidak dapat membantu orang lain dengan doa? Karena untuk berdoa seseorang tidak perlu mempunyai status sosial atau status ekonomi tinggi. Cukup punya hubungan yang erat dengan sang pencipta bumi.
Saya mempunyai keyakinan agama yang berbeda dengan kedua mertua saya. Tapi itu tidak menghalangi hubungi religius diantara kami. Sebelum menikah seluruh keluarga mertua saya tahu kalau keyakinan saya berbeda dengan mereka. Bila akhir pekan saya menginap di sana (Bogor) maka di hari Minggu pagi, ayah mertua saya akan bertanya sudakan saya ke gereja? Biasanya saya menjawab, akan mengikuti ibadah sore sekalian pulang ke Jakarta.
Ayah mertua saya juga sangat percaya pendidikkan punya peranan penting dalam mengentaskan kebodohan dan kemiskinan. Ini di aplikasikan dalam kehidupan nyata. Sudah beberapa anak kampung atau anak jalanan yang berhasil menjadi sarjana hingga menikah berkat campur tangan ayah dan ibu mertua saya. Memang tidak semuanya berhasil, terutama kalau si anak yang diasuh kedua mertua saya tidak punya niat yang sama.
Saya teringat seorang gadis kecil bernama Yanti. Waktu itu mungkin usianya sekitar 12 tahun dan sedang bermain layang-layang di siang hari. Ayah mertua saya memperhatikan dan kemudian memanggilnya. Di tanya mengapa tidak bersekolah. Yanti dengan acuh menjawab sudah tamat SD dan tak ada biaya untuk sekolah. Ayah mertua saya minta diantar ke rumah orang tuanya.
Yanti menurut dan memperkenalakan ayah mertua saya denga ayahnya. Yanti 7 bersaudara, ia anak ke 4. Ibunya suah meninggal. Ayahnya hanya buruh bangunan dan kakak-kakaknya bekerja sebagai buruh cuci di rumah tetangga. Entah apa pembicaraan ayah mertua saya pokoknya Yanti pindah ke rumah mertua saya. Yanti diperlakukan sama dengan anak-anak yang masih sekolah. Waktu itu dua adik suami masih duduk di SMA. Pagi-pagi sarapan lalu ke sekolah. Siang membantu pekerjaan rumah, menyapu, mengepel, menyetrika atau mencuci piring dan bila malam semua sama-sama belajar.
Waktu berjalan terus dari SMP Yanti melanjutkan ke SMEA hingga praktek kerja di sebuah perusahaan. Ayah mertua saya tidak sempat melihat Yanti tamat SMEA karena keburu menghadap Illahi. Ibu mertua saya melanjutkan apa yang sudah ditinggalkan almarhum. Waktu itu selain Yanti, juga ada seorang anak laki-laki dari sebuah kampung di Lewiliang namanya Lili.
Ibu mertua saya yang memang bisa menjahit tengah menyiapkan beberapa pakaian untuk Yanti agar dapat dipergunakan bila melamar pekerjaan. Ibu mertua saya juga tengah mengumpulkan uang untuk memberi tambahan kursus komputer dan Bahasa Inggris. Ketika suatu hari Yanti berkata ingin pulang ke rumah ayahnya. Padahal jarak rumah mertua saya dengan orang tua Yanti hanya beberapa gang saja.
Saya pernah bertanya mengapa dengan jarak yang dekat Yanti harus pindah ke rumah mertua saya. Menurut ibu mertua hal itu untuk memudahkannya mengarahkan dan mengontrol. Karena rumah Yanti jauh dari memadai untuk layak di tinggali. Dan pada waktu pamitpun, ibu mertua saya merasa heran karena setiap saat sebetulnya Yanti bisa pulang ke rumah ayahnya.
Entah bagaimana ceritanya, sampai suatu ketika saya datang ke Bogor Yanti benar-benar sudah tidak ada. Dari berita yang saya terima Yanti sudah menikah dengan laki-laki yang berprofesi sebagai “mister cepek” alias laki-laki yang menjual jasa mengatur lalu lintas diperempatan jalan dengan upah serelanya, karena sudah hamil dan kini sudah di ceraikan pula.
Ibu mertua saya sangat sedih dan kecewa karena merasa gagal mengentaskan Yanti dari komunitas miskin dan bodoh di kampungnya. Saya hanya bisa menghibur dengan mengatakan “Yanti sudah memilih jalannya! Mak sudah memfasilitasi semampu Mak!”
Biasanya ibu mertuanya saya hanya tersenyum, menghembuskan nafas panjang dan mengusap dada.
Setiap Idul Fitri, ibu mertua saya gembira karena kedatangan anak-anak asuhnya yang sudah berkeluarga. Anak-anak asuh itu sudah seperti kawan buat kami. Bahkan mereka juga punya hubungan batin yang erat dengan ibu mertua saya. Ada kalanya bila perasaan mereka tidak enak dan teringat akan Ibu mertua saya. Mereka akan menelephone untuk menanyakan kabar. Biasanya memang karena ibu mertua saya sedang tidak sehat. Maka mereka akan datang, bersilaturahmi dan mendoakan agar ibu mertua saya cepat sehat.
Hal yang saya kagumi dari ayah dan ibu mertua saya, mereka saya ingin memutuskan rantai kebodohan dan kemiskinan dalam sebuah keluarga agar tidak berlanjut. Memang dari beberapa anak asuh ayah dan ibu mertua saya, mereka umumnya punya usaha dan berhasil membantu ekonomi orang tuanya.
Saya jadi teringat permbicaraan malam takbiran kemarin. Kami sedang duduk di teras belakang rumah. Saya, ipar saya, Silvy, Ibu mertua saya dan Lili si anak asuh. Ibu mertua saya sedang di pijat Lili dan Silvy. Ibu mertua saya berkata: “Rasanya tidak percaya semua anak-anak sudah menikah. Padahal waktu di tinggal papi, masih ada 3 anak yang belum selesai!”
“Empat bu, kan saya juga belum selesai!” Potong Lili.
“Ya empat, sama kamu!” ujar Ibu Mertua saya sambil tersenyum. Ibu mertua saya pantas tersenyum, karena Lili baru saja di wisuda.
Suasana hening, mata ibu mertua saya menerawang jauh. Rumah besar ini masih sepi karena semua penghuninya sudah menikah dan tinggal di luar rumah ini. Tinggal Ibu mertua saya dengan keluarga kecil satu adik suami bersama istri dan anaknya serta si Lili.
Keheningan terpecahkan manakala berurut-turut terdengar suara klakson mobil. Dengan sigap Lili berdiri dan berlari membuka pintu gerbang. Garasi yang kosong mulai terisi, satu persatu mulai berdatangan. Ada sebuncah rasa haru didada ini. Tak sanggup aku membayangkan ritual esok sesudah sholat Ied, yang pasti akan banjir air mata. Kalau kata suami air mata memaafkan dan dimaafkan adalah air mata kebahagiaan. Karena keluar dari nurani yang tercerahkan. (15 Oktober 2007)

BANGUN DAN KEJARLAH MIMPIMU


Free Web Counter


BANGUN DAN KEJARLAH MIMPIMU!
Icha Koraag
Saya tadi baru menonton Oprah Show, menampilkan seorang gadis berusia 21 tahun dari sebuah kota kecil di Amerika menulis surat pada Oprah 4 tahun yang lalu tapi tak sempat di kirim. Gadis itu dan keluarganya mengikuti satu sekte agama Kristen yang meyakini modernisasi adalah dosa. Tapi mereka tetap boleh menonton tv walau hitam putih dan di batasi program tertentu. Salah satu yang dizinkan adalah Oprah Show.
Gadis itu dan keluarganya tinggal di sebuah wilayah yang berada di bawah pengaruh langsung pimpinan sekte tersebut. Sehingga mereka secara langsung mengikuti aturan yang ditetapkan. Seperti hanya boleh membaca Injil dan menyanyikan lagu-lagu rohani. Si gadis yang entah darimana mendapat buku karya Shakespears dan membacanya. Dari bacaan tersebut, ia melihat ada dunia lain. Maka mulailah ia membangun mimpi-mimpinya dan suatu hari ia memutuslan keluar dari lingkungan tenpat tinggalnya dan mengejar mimpi-mimpinya.
Yang membuat saya kagum pda gadis ini, ia membenarkan pepatah, buku adalah jendela dunia. Lewat membaca ia laksana membuka jendela dan melihat dunia lain yang tidak diketahuinya. Dari situ pikiranya berkembang dan ia menjaga pikirannya untuk tetap terbuka. Ini yang saya garis bawahi. Si gadis menjaga pikirannya untuk tetap terbuka. Mengapa? Karena dengan demikian ia akan terus merasa lapar dan haus akan informasi dan pengetahuan. Tidak sebatas yang di dapat dari lingkungan tempat tinggalnya atau orang-orang terdekatnya.
Surat untuk Oprah yang dituliskannya 4 tahun lalu berisi curahan hatinya yang merasa hidup tak bergairah karena dipaksa melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan nuraninya. Jika kedapatan/ketahuan ia membaca sesuatu yang bukan Injil, si gadis akan mnerima sanksi moril dan fisik. Si gadis merasa tersiksa dan berharap Oprah mau membantunya mengeluarkan ia dari situasi tersebut.
Ternyata si gadis nekad lari/ keluar dari lingkungannya dan mencari atau membangun kehidupannya. Bermodalkan kemampuan bernyanyi, dan menulis syair ia menjadikan surat untuk Oprah sebagai lagu dengan judul “Dear Oprah”. Dalam perjalanan mencari kehidupan, ia bertemu dengan beberapa kawan yang mempunyai minat yang sama yaitu bernyanyi dan bermusik maka mereka membentuk group band dan bernyanyi si stasiun-stasiun kereta bawah tanah. Sampai akhirnya salah satu tim kreatif Oprah menemukam si Gadis dan mengajaknya di acara Oprah Show.
Jika sigadis mengatakan Oprah adalah inspirasinya dalam membangun dan mengejar mimpi-mimpinya maka Oprah mengatakan kalau gadis itu dua kali lebih banyak menginspirasi Oprah dalam menjalani kehidupan.
Bagi saya, tekad si gadis untuk percaya pada mimpi-mimpinya dan mau berusaha mengejar untuk mewujudkan impiannya bisa menjadi inspirasi setiap orang, termasuk saya.
Tidak ada kata tidak bisa atau tidak mampu pada tiap orang sebelum ia mencoba. Karena kemenangan terbesar adalah pada saat kita mampu menaklukan diri kita sendiri dan memimpin diri kita sendiri untuk percaya membangun mimpi bukan hal buruk apalagi dilanjutkan dengan berusaha mengejar mimpi tersebut menjadi kenyataan. Karena mimpi tanpa usaha merealisasikan memang hanya sekedar mimpi tapi manakalah mimpi di kejar dan diusahakan mejadi kenyataan maka ia menjadi sebuah cita-cita dalam genggaman. Tak akan ada yang lebih berbahagia selain diri kita sendiri manakala cita-cita tersebut menjadi sebuah kenyataan.
Karena itu saya cuma mau bilang untuk semua, Ayo bangun dan kejarlah mimpimu!
Jakarta 22 Oktober 2007