Friday, December 14, 2007

C R E A T E Y O U R `P O S I T I V E C O N D I T I O N I N G

Free Web Counter


C R E A T E Y O U R `P O S I T I V E C O N D I T I O N I N G'

"Joy, fun, or happiness are just the results of mind conditioning
already anchored in us. Create a new one that could push us to the
maximum performance"
- Sonny Vinn -

Bagi sebagian besar orang, membicarakan tentang `dunia lain' terasa
tabu, bahkan bisa menyebabkan bulu roma berdiri. Saya sendiri punya
seorang rekan yang lumayan penakut, dimana biasanya setelah menonton
film horor, jadi tidak berani untuk masuk ke kamarnya sendiri yang
gelap. Di lain peristiwa, ketika ada orang yang kebetulan membawa
makanan lewat di depan anda, bisa jadi air liur mengalir keluar lebih
banyak di dalam mulut anda, dan bisa saja tiba-2 perut terasa lapar.
Apa yang sebenarnya terjadi di dalam 2 contoh peristiwa tersebut ? Itu
adalah suatu `pengkondisian'

, yang oleh dunia psikologi sering disebut
dengan istilah Anchoring, atau sering dipopulerkan oleh Anthony
Robbins dengan "Neuro Associate Conditioning" – NAC.

Pengkondisian atau conditioning adalah suatu keadaan dimana emosi
kita akan berubah dengan seketika saat ada suatu stimulus yang masuk
ke dalam pikiran kita. Seperti contoh diatas, dalam kondisi normal,
lalu misalnya kita membicarakan tentang `dunia lain', tentang hal-hal
yang menyeramkan, maka otomatis stimulus ini bukan saja akan diterima
sebagai informasi biasa, tapi juga masuk ke dalam memory kita.
Informasi ini di dalam memory akan diolah sedemikian rupa, sehingga
apabila memang di dalam pikiran kita sudah tersimpan data bahwa `dunia
lain' berarti menyeramkan, maka pikiran kita akan mengirimkan sinyal-2
tertentu ke perasaan kita, sehingga kita menjadi takut. Sehingga
dapat dikatakan disini bahwa sebenarnya rasa takut seseorang terhadap
sesuatu hal, adalah hasil proses `pengingatan' kita akan suatu
peristiwa, dan berakhir dengan berubahnya emosi kita sesuai dengan
bagaimana ingatan kita diprogram pada awalnya.

Proses `pemrograman' conditioning seseorang biasanya terjadi pada
saat seseorang kecil hingga mencapai tingkat `kematangan' pada usia
17-18 tahun. Proses ini banyak sekali dipengaruhi oleh orang tua,
teman, dan lingkungan tempat seseorang bertumbuh. Diatas usia 18
tahun, sebenarnya hampir semua tingkah laku dan sikap kita, merupakan
bentuk pengulangan dari conditioning yang telah ditanamkan sebelumnya.
Jadi, apabila seseorang takut terhadap gelap misalnya, sebenarnya yang
terjadi adalah, orang tersebut pada waktu proses pertumbuhan hingga
usia 18 tahun, mungkin banyak menerima input negatif tentang gelap,
baik dari lingkungan maupun keluarganya secara terus menerus ;
sehingga akhirnya orang tsb menerimanya sebagai suatu pengkondisian
yang normal bagi dirinya.

Berita baiknya adalah, walaupun dikatakan bahwa pengkondisian
mencapai puncaknya pada saat kita berusia 17-18 tahun, ternyata
pengkondisian kita masih bisa diubah. Bahkan, kita pun masih bisa
menciptakan `conditioning' baru untuk hal-hal yang memang belum pernah
kita alami sebelumnya. Ada beberapa hal yang harus dilakukan, untuk
mengubah `conditioning' kita, yaitu :

1. Kita SADAR bahwa kita mempunyai `conditioning' yang merugikan
kita

2. Kita punya keinginan untuk MERUBAHNYA

3. Mulai MENGHANCURKAN `conditioning' yang lama dengan cara
melakukan afirmasi. Misalnya, kita takut gelap, maka pada saat
gelap, cobalah justru MEMAKSA diri masuk ke ruangan gelap tsb,
dan mengatakan "Saya berani di dalam gelap, saya berani di
dalam gelap" berkali-kali

4. Apabila kita merasa kesulitan melakukan yang nomor tiga
diatas, ada baiknya minta bantuan dari orang lain sehingga ada
dorongan yang lebih kuat dari luar

5. Lakukan berulang-ulang langkah-2 diatas hingga akhirnya
`conditioning' kita mulai berubah menjadi lebih positif,
menjadi lebih baik.

Untuk conditioning yang memang belum pernah ada sebelumnya
justru lebih mudah, karena kita tidak perlu mengubah dari yang lama ke
yang baru. Justru disinilah kita bisa menciptakan `conditioning' baru
yang positf, yang bisa mendorong kita untuk mencapai prestasi puncak.
Namun tetap harus dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya menjadi
sebuah kebiasaan, sebuah `conditioning' akan akan membantu kita menuju
sukses lebih cepat

Sukses untuk anda !

SONNY VINN
Motivational Speaker, Penulis Buku

BANGGA

Free Web Counter

Lembang Alam
BANGGA

Betapa bangganya saya

Terlahir sebagai orang Minang

Bahkan lahir di kota sejuk di negeri yang elok itu

Negeri yang indah permai sungguhan itu

Negeri yang dari dulu bahkan sampai sekarang kini nangko

Masih seelok itu jua

Masih sebertuah itu jua

Negeri tempat terjadinya perang Paderi itu lho

Perang yang diprakarsai ulama-ulama yang ingin menegakkan syariat Islam

Semurni-murninya di Ranah Minang

Agar tak ada lagi kehidupan parewa

Agar tak ada lagi hampok dan tuak

Agar tak ada lagi sabuang ayam

Agar tak ada lagi kemusyrikan

Namun rupanya Allah Rabbul ʽalamiin berkehendak lain

Ulama-ulama yang teguh hati itu dikalahkan orang-orang kafir penjajah

Maka jadilah Ranah Minang termasuk bagian tanah jajahan

Tak sempat habis kehidupan parewa

Tak sempat habis hampok dan tuak

Tak sempat habis sabuang ayam

Tak sempat habis kemusyrikan

Bangga saya terhadap Minang masih begitu juga

Minang yang sarat dengan nilai-nilai lebih

Yang pernah melahirkan orang-orang cerdik pandai

Dari dulu bahkan sampai sekarang

Meski yang parewa tetap juga parewa seperti dulu

Meski yang bahampok masih juga bahampok seperti dulu

Entahlah kalau yang manyabuang ayam

Entahlah kalau yang musyrik

Saya tidak ingin menghitung-hitung

Orang-orang santiang yang pernah lahir di Minang sejak dulu sampai kini

Biarlah orang lain saja yang menghitung

Saya tidak ingin ikut-ikut berbangga-bangga karena orang-orang Minang yang santiang-santiang itu

Saya tidak mau merasa bertuah karena orang santiang yang manapun karena memang saya tidak ada urusan dengan mereka

Karena saya adalah saya, mereka adalah mereka

Dan kalau saya bangga jadi orang Minang bukanlah karena orang-orang santiang banyak di Minang

Saya hanya bangga jadi salah satu putera Minang, hanya itu

Saya bangga jadi orang Minang meskipun lebih separuh umur saya saya rentang di rantau di luar Minangkabau

Saya bangga, bukan sombong, waktu sejawat saya sejak dulu sampai sekarang mengenal saya ʽ oh bapak yang orang Padang ituʼ

Saya bangga, bukan sombong, waktu tetangga saya sejak dulu sampai sekarang mengenal saya ʽoh bapak yang orang Padang ituʼ

Saya bangga, bukan sombong, waktu jemaah mesjid dekat rumah saya sejak dulu sampai sekarang mengatakan ʽ beliau inikan orang Padangʼ

Tidak sedikitpun saya dirugikan karena ke Padangan Minang saya dan tidak ingin saya merugikan orang lain karena ke Minangan Padang saya

Saya bersyukur terlahir sebagai seorang Muslim

Saya bersyukur berada di lingkungan orang yang beriman kepada Allah azza wa jalla

Dan beriman kepada datangnya hari pembalasan

Saya merasakan inilah yang seindah-indahnya nikmat Allah

Dan saya bersyukur saya beriman dengan agama YANG LURUS ini

Agama yang telah, sedang dan akan membawa manusia yang mana saja asal dia mau, dari kegelapan ke pada terangnya Nur Illahi

Yang menjanjikan balasan kebajikan bagi setiap kebajikan yang disemai, nanti di sana

Yang mengancam balasan kesengsaraan bagi setiap kejahatan yang disemai, nanti di sana

Saya benar-benar yakin akan pembalasan itu

Sehingga saya tidak berani berolok-olok

Biarlah orang lain saja yang berolok-olok

Islam telah dengan nyata mencontohkan bahwa ianya adalah rahmatan lil ʽalamin

Sarat dengan bimbingan dan petunjuk

Selama setiap individu mau menjadikan ajarannya sebagai pedoman

Tidak ada sedikitpun alasan untuk mengatakan bahwa Islam membawa kepada kehancuran

Jelas tidak

Atau membawa kepada keterbelakangan

Jelas tidak

Atau membawa kepada kerugian

Jelas tidak

Namun masih banyak saja makhluk-makhluk ciptaan Allah bahkan yang mengaku Muslim yang tidak yakin dengan Islam

Tidak yakin dengan kebenaran yang disampaikan Islam

Bahkan berusaha mengecilkan arti dan nilai Islam

Alangkah kasihannya mereka itu

Yang tidak faham

Yang tidak tahu

Yang tidak mengerti

Tapi terlanjur membuat persepsi yang sangat keliru

Atau bahkan bergagah-gagah menyudutkan

Padahal Islam tidak akan pernah tersudutkan

Atau bahkan berkaok-kaok menghinakan

Padahal Islam tidak akan pernah terhinakan

Atau bahkan berberani-berani menghancurkan

Padahal Islam tidak akan pernah terhancurkan

Betapa bersyukurnya saya terlahir sebagai seorang Islam

Nikmat yang bukan alang kepalang besar yang diberikan Allah Subhanahu wataʼala

Dan saya tetap berdoa dalam shalat saya

Kiranya saya tetap terpelihara dalam petunjukNya

Menempuh jalan yang lurus

Jalan yang di tempuh mereka-mereka yang diberiNya nikmat

Bukan jalan mereka-mereka yang mendapat murkaNya karena ketekeburan, kesombongan, keongehan mereka

Serta bukan jalan mereka-mereka yang sesat

Karena saya yakin betul dengan janji Allah

ʽSeandainya kalian bersyukur, niscaya Kami tambahkan nikmat atas kalian

(Namun) seandainya kalian ingkari, (awas kalian) sesungguhnya azab Ku sangat pedihʼ