Monday, February 06, 2006

Ayo Kedaerah

Assalaamu'alaikum W W.

Halo KDBM, bagaimana kabar siang ini? tentu semua baik ya? Beberapa hari ini koran kompas mengangkat bahwa infrastruktur di Jawa(terutama Jabodetabek) tidak dapat lagi mendukung industri. Pak Ridwanbilang alam takambang jadi guru. Dengan keadaan yang telah berat begini, apa sharing kita untuk memecahkan masalah yang makin hari makin mengkronis ini? Jawaban adalah "Ayo kedearah". Harus dipikirkan supaya orang tidak lagi memikirkan memperpadat penduduk Jawa yang telah over capacity ini.

Disamping jalan macet seperti tergambar di alenia pertama diatas, pulau Jawatelah mengalami musibah beruntun yang secara langsung ataupun tidak langsungadalah dikarenakan oleh over populated ini. Musibah banjir, musibah tanahlongsor, musibah kebakaran dll musibah. Pulau yang kecil ini telah diexploitasi jauh diatas kemampuannya sehingga tidak lagi sanggup menormalkan diri secara alami.

Ayo Kedaerah ini dapat mencapai multi manfaat, seperti memeratakan populasi, menebarkan industri, meningkatakan kemampuan daerah, membuat seluruh daerah di Indonesia maju bersama. Dan lain lain manfaat yang berjubin.

Seharusnya, masalah yang timbul di Jawa ini, menjadi oppurtunity bagidaerah. Daerah harus pandai memanfaatkan keadaan dan kesempatan ini. Misal dengan membuat birokrat daerah efisien, penegakan hukum didaerah lebih baik, izin dipermudah, kalau bisa dapat dilaksanakan on line. Daerah mempunyaidata investasi yang akurat dan uptodate. Infrastruktur dipacupengembangannya. Sehingga semua ini merangsang alias mempermudah investor untuk mengambil keputusan.

Upaya pertama kita dalam menyorakan "Ayo Kedaerah" ini, mungkin dapat denganmengorganisasikan diskusi berkelanjutan pakar di media televisi. Dapatdiyakini bahwa ini adalah bisa dan sangat berguna dalam ikut sertamemecahkan masalah kronis yang telah membebani kita semua, terutama yangbermukim di pulau super padat Jawa ini.

Let's go there.

Wassalaamu'alaikum W W.
Darul Makmur


Wa'alaikum salam wr wb.

Pak Darul,Agree.
Di Kompas hari ini ada berita "transportasi menjadi hambatan bagiindustri Jabotabek" Beberapa hari yang lalu ada berita, "industri tidaktertarik untuk meningkatkan kemampuannya karena hambatan transportasi" -jalan macet sepanjang masa. Di radio kemarin sore saya dengan pembahasan mengenai kerugian yang diderita industri karena motor listrik dan mesin lainnya terendam banjir.

Banjir akan menjadi masalah rutin bagi pulau Jawa, sampai-sampai ada judul besar di Kompas "Pulau Bencana itu Bernama Jawa". Sekarang dan dalam waktu kedepan akan menjadi bahasan bagi kalangan industri untuk berfikir memindahkan usahanya keluar Jawa yang sudah tidak menarik lagi. Banyak orangberfikir ke China, seperti yang dilakukan oleh Kacang Garuda yangmemindahkan pabrik Ting-ting nya ke China.

Pindah ke China bukan berarti masalah yang mudah. Banyak china Indonesia sudah merasa asing dengan negeri asalnya. Pengusaha kita kebanyakan adalah pemain lokal. Kalau ada solusi yang menarik yang bisa ditawarkan oleh Daerah, maka akan banyak orang tertarik. Bagaimana kita bersikap untuk menangkap peluang ini? Kalau kita tidak melakukan apa-apa, akan ada orang lain yang akan mengambil keuntungan dari sini.

Ada kesempatan yang terbuka. Ada oportunity untuk jasa konsultan yang menerima dan menampung keinginan industri untuk bisa memindahkan usahanya kedaerah yang lebih menguntungkan dalam jangka menengah dan panjang. Misalnya untuk industri makanan seperti crackers, biskuit, dan lain-lain, apabila ada daerah yang siap untuk menampung kebutuhan mereka dari sisi supply bahan baku, tenaga kerja, tersedianya tanah dan sewa bangunan yang murah, kemudahan peraturan dan kepastian hukum, pasti mereka akan tertarik.

Baa gati?

Wassalam,
Ridwan